Bangladesh Bakal Relokasi 100 Ribu Rohingya ke Pulau Terpencil
Tahun lalu, santer diberitaan bahwa Bangladesh melanjutkan rencananya yang kontroversial untuk memindahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya ke sebuah pulau yang terpencil di perbatasan bernama Thengar Char. Otoritas Bangladesh mengatakan bahwa pembangunan fasilitas pun bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Rencana Tahun Lalu
Rencana relokasi pengungsi tersebut disepakati oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina pada tanggal 28 November yang lalu meskipun sejumlah organisasi pemerhati HAM (Hak Asasi Manusia) mengkritiknya karena pulau Thengar Char dinilai tak layak huni.
Selama ini, pulau yang tak berpenghuni tersebut sering sekali terendam ketika air laut pasang dan saat musim hujan tiba. Akan tetapi, Menteri Perencanaan Bangladesh yakni Musfata Kamal, mengklaim bahwa pihaknya dapat mengantisipasi masalah itu. “Meskipun lahannya banjir karena air pasang, pulau itu bisa ditangani dengan pekerjaan pengembangan lahan dan juga perlindungan pesisir. Banyak juga negara di dunia yang menempati pulau di tengah laut dengan proses yang sama juga,” ungkap Kamal taun lalu.
Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, sekitar 100 ribu dari hampir 1 juta pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh bakal dipindahkan ke pulau tersebut pada bulan November 2019 mendatang. Rencana pemindahan ini pun akan memakan biaya paling tidak US $278 juta. Pemerintah juga berencana membangun kurang lebih 1500 rumah barak dan 120 penampungan di atas lahan yang luasnya 60 hektare yang ada di pulau yang letaknya di Teluk Bengali tersebut.
Siap Relokasi 100 Ribu Rohingya
Perkiraan bahwa pengungsi Rohingya akan dipindahkan pada bulan November 2019 nampaknya maju. Bangladesh akan memulai proses game slot pulsa pemindahan kurang lebih 100 ribu pengungsi Rohingya ke pulau Thengar Car pada bulan Juni mendatang. “Proses akan dimulai pada pekan pertama di bulan Juni. Kami membangun akomodasi untuk 100 ribu orang,” kata Shah Kamal, Menteri Menejemen Bencana Bangladesh, pada perwakilan dari sejumlah badan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pada hari Rabu (4/4) kemarin.
Ia juga mengatakan bahwa sekarang ini Bangladesh telah membangun tempat tinggal yang bisa menampung 50 ribu pengungsi dan sisanya akan diselesaikan dalam waktu 2 bulan ke depan. Dirinya pun memastikan Bangladesh akan meninggikan tanah di pulau itu untuk menghindari banjir. Rencana relokasi ini yang sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2015 sempat tertunda karena banyak sekali kritik, khususnya tentang kelayakan pulau itu.
Tentang Pulau Thengar Car
Pulau Thengar Car pasalnya pertama kali muncul ke permukaan ari di lepas pantai Bangladesh kurang lebih 12 tahun yang lalu. daratan tersebut biasanya terendam banjir dari bulan Juni sampai dengan September. Saat air tenang, pulau ini sering sekali digunakan pembajak-pembajak untuk menyandera orang untuk mendapatkan tebusan.
Bangladesh mengajukan usulan ini kembali tahun lalu tepatnya, setelah gelombang pengungsi Rohingnya yang mana menghindari kekerasan di Rakhine semakin membludak dan membanjiri negara tersebut sejak bulan Agustus tahun lalu.
Dan berdasarkan laporan dari PBB, Bangladesh telah menampung paling tidak 700 ribu pengungsi Rohingya dari gelombang kekerasan terakhir ini saja. Di bulan November, Bangladesh juga mengalokasikan dana kira-kira US $280 juta untuk membangun pulau itu seperti yang sebelumnya disebutkna. Awalnya memang Bangladesh menargetkan relokasinya dimulai pada akhir tahun ini namun prosesnya dipercepat karena PBB khawatir kalau kamp pengungsi yang ada di Bangladesh tersapu banjir ketika ada angin muson yang bertiup pada pertengahan tahun 2018.